Senin, 16 Februari 2009

Malang Ijo Ruko-ruko

Siang ini rasanya kota Malang panas sekali, tidak seperti biasanya, meski panas masih ada angin sepoi-sepoi menerpa dedaunan yang ada didepan direksi keetku. memang Malang tidak sedingin dulu, sekarang hampir tidak ada bedanya dengan tempat asalku di jawa tengah yang panas. Mungkin ini dampak makin banyaknya jumlah penduduk yang tidak terkedali, katanya KBnya gagal. atau dampak banyaknya hutan-hutan yang sekarang di jadikan perumahan-perumahan dan ruang tata hijau yang sekarang banyak di jadikan ruko-ruko dan mall-mall sehingga resapan-resapan air hujan tidak bisa hilang yang menyebabkan banjir di daerah perkotaan. Dulu Malang terkenal ijo royo-royo sekarang tidak lagi bahkan punya julukan baru Malang ijo ruko-ruko. karena saking banyaknya ruko-ruko berdiri seperti tumbuhnya jamur di musim penghujan. apa memang sepantasnya Malang menapat julukan demikian? Setelah di Jalan Veteran yang notabene lingkungan pendidikan dan dulu bayak pohon-pohonnya sekarang berdiri megah sebuah Mall, dan ketika ada rencana pendirian Mall bawah tanah yang terletak di pusat kota yaitu di Alun-alun di protes warga dan mengganggu jamaah masjid Jamik, sekarang pindah di sekitar stadion gajayana yang dulu merupakan daerah resapan air, karena dulu dada lapangan sepak bolanya nampak asri hijau sekarang tidak lagi tinggal separonya tidak ada. sekarang mana lagi yang mau di rubah? memang Malang nasibnya sama dengan namanya.

Rabu, 11 Februari 2009

OPNAM PROYEK


Minggu-minggu ini rasanya kerja keras, karena proyek lab. hidrolika dan rektorat mau di opnam oleh TIM, memang hal yang umum suatu proyek dilalui dengan opnam, setelah semuanya selesai. tapi ini lain karena divisi TIM yang baru membuat opnam yang biasa menjadi tidak biasa karena dulu ketika opnam biasa saat pengukuran diacak/ diambil secara acak sehingga yang lainnya dianggap benar. Tapi kalo sekarang satu-persatu di cek kayak mau asistensi tugas ketika masih kuliah dulu. Sebenarnya tidak masalah ketika proyek masih berjalan, karena bisa bertahap. tapi kalo sudah selesai gini bisa-bisa satu minggu baru selesai. Apa karena TIM kita yang baru? atau karena tanggung jawab? atau mau melakukan sesuai prosedur? atau ......? Setelah turun ke lapangan cek pengukuran dan cek perhitungan, ternyata tidak selesai. besoknya dilanjutkan di kantor perencanaan dan tidak selesai juga, lalu di selesaikan di rumahnya pak Yunan di Jalan Selorejo 81 Malang sampai pukul 22.00 Wib. Alhamdulillah selasai tapi pak Yunan minta perhitungan atap baja yang ternyata belum ada. Keesokan harinya hitungan bajanya Tjatur ketlisut di cari kemana-mana nggak ada, terpaksa Tjatur menghitung kembali. baru rektorat yang seleasi. dan ternyata lagi pak Yunan tidak mau membuatkan berita acara. apa ini sesuai prosedur atau mempersulit? ndak taulah mudah-mudahan ke depan tidak lagi, dan sistemnya bisa di rubah lagi.